Bangsa Israel meminta seorang raja kepada Samuel, seorang raja yang memerintah mereka, seperti bangsa-bangsa lain (1 Samuel 8:6). Raja yang menghakimi dan memimpin Bangsa Israel dalam perang (1 Samuel 8:20)
Tuhan berfirman kepada Samuel: "Dengarkanlah perkataan bangsa itu dalam segala hal yang dikatakan mereka kepadamu, sebab bukan engkau yang mereka tolak, tetapi Akulah yang mereka tolak, supaya jangan Aku menjadi raja atas mereka." (1 Samuel 8:7)
TUHAN sangat menyadari bahwa TUHAN lah yang sebenarnya ditolak Bangsa Israel menjadi raja atas mereka.
Hal ini sangatlah menyedihkan mengetahui ternyata raja atas Israel diangkat oleh TUHAN, berasal dari kehendak manusia yang menolak TUHAN. Seperti halnya mereka keluar dari tanah Mesir, Israel selalu meninggalkan TUHAN dan beribadah kepada allah lain. (1 Samuel 8:8) Bahkan TUHAN langsung memperingatkan Bangsa Israel, bahwa mereka akan berteriak karena rajanya tetapi Ia tidak akan menjawab. (1 Samuel 8:18)
Menunjukkan bahwa kekerasan hati bangsa Israel lah seorang raja diangkat atas mereka, karena mereka telah menolak TUHAN sebagai raja atas mereka. Padahal sebelum Saul menjadi raja, TUHAN adalah raja atas umat Israel (1 Samuel 12:12). Menunjukkan betapa mengasihiNya TUHAN atas umatNya, meski seringkali umatNya meninggalkan-Nya tetapi Ia masih berkenan sebagai raja. Samuel mengajak seluruh Bangsa Israel untuk berdoa kepada TUHAN Allah karena dengan meminta raja, Bangsa Israel telah menambah dosa. (1 Samuel 12:19)
Kemudian TUHAN berfirman kepada Samuel untuk mendengarkan permintaan mereka dan mengangkat seorang raja bagi mereka. (1 Samuel 8:22) Bahkan TUHAN tetap merancangkan penyelamatan bagi mereka, umatNya. TUHAN menyatakan bahwa raja akan menyelamatkan umatNya dari tangan orang Filistin, sebab TUHAN telah memperhatikan sengsara umatNya. Raja ini akan memegang tampuk pemerintahan atas umatNya (1 Samuel 9:15-17). Raja yang diangkat ini adalah Saul.
Tuhan memerintahkan Bangsa Israel untuk "Jangan takut, karena meski selama ini melakukan kejahatan, tetapi janganlah berhenti mengikuti TUHAN, melainkan beribadahlah kepada TUHAN dengan segenap hati. Jangan menyimpang untuk mengejar dewa kesia-siaan yang tidak berguna dan tidak dapat menolong karena semuanya itu kesia-siaan belaka. TUHAN tidak akan membuang umatNya, sebab namaNya yang besar. Bukankah TUHAN telah berkenan untuk membuat kamu menjadi umatNya?" (1 Samuel 12:20-22)
Kemudian dengan jelas TUHAN memperingatkan demikian
"Hanya takutlah akan TUHAN dan setialah beribadah kepadaNya dengan segenap hatimu, sebab ketahuilah, betapa besarnya hal-hal yang dilakukanNya diantara kamu. Tetapi jika kamu terus berbuat jahat, maka kamu akan dilenyapkan, baik kamu maupun rajamu itu." (1 Samuel 12:24-25)
Raja atas orang Israel TUHAN berkenan, asal saja bangsa Israel tetap takut akan Tuhan, beribadah kepadaNya, mendengarkan FirmanNya dan tidak menentang titah TUHAN, dan baik bangsa Israel dan rajanya mengikuti TUHAN Allah. Tetapi jika Bangsa Israel tidak mendengarkan firman TUHAN dan menentang titahNya, maka tangan TUHAN lah yang melawan Bangsa Israel dan rajanya. (1 Samuel 12:14-16)
Sebagaimana kita tahu bahwa kerajaan Israel yang berujung pembuangan ke Babel karena terus melakukan apa yang jahat di mata Tuhan, telah sesuai dengan apa yang lebih dulu telah difirmankan-Nya.
Doa: TUHAN ampunilah kami yang sering berpaling dan meragukan kekuatanMu, kami telah berdosa karena seringkali lebih mempercayai kekuatan duniawi, mencari kekuatan yang asalnya selain daripada-Mu. Ajari kami percaya bahwa Engkau Allah yang sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencanaMu yang gagal. Ajari kami setia, taat, dan percaya akan kekuatan tangan-Mu. Dalam nama TUHAN Yesus, amin.